Skip to content
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia
  • Home
  • Dunia Menulis
  • Komputer
  • Galeri Karya
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 12)

Posted on Juni 21, 2022 By gurudionindonesia



Ilustrasi
Menulis di Pagi Hari di alamat: 
https://kirim.email/eksklusif-beginilah-cara-founder-kirim-email-menulis-dan-mengirim-broadcast-email-secara-live/

 

Pagi hari adalah momen istimewa yang bisa
kita manfaatkan untuk menulis. Di saat kita menatap matahari yang sedang
terbit, maka kita akan menjumpai pemandangan alam yang sangat indah. Sebagian
orang menyebutnya sebagai “the golden moment” atau momen emas;
sebab ketika momen
ini sedang berlangsung, sinar mentari menghadirkan semburat dan garis-garis
cahaya yang menawan di kedua mata kita. Sangat indah!

 

Penulis sendiri dalam banyak kesempatan berhasil
memanfaatkan momen emas ini untuk kegiatan menulis. Biasanya ide atau inspirasi
yang ada akan terasa mengalir begitu saja. Bahkan tidak menutup kemungkinan,
apabila situasinya sangat mendukung, maka aliran ide atau inspirasi yang
penulis alami seolah-olah menjadi tak terbendung atau sulit dihentikan begitu
saja.

 

Tentu kondisi yang demikian akan sangat
menguntungkan kita tatkala kita mempunyai target atau sedang dituntut untuk
merampungkan sebuah judul tulisan yang isinya panjang atau sangat-sangat panjang.
Salah satu contoh tulisan panjang yang penulis maksud di sini misalnya esai,
novel, opini, cerita bersambung, hingga naskah buku.

 

Khusus untuk penyelesaian naskah sebuah buku,
penulis tidak cukup hanya menghabiskan satu atau dua kali momen emas yang
penulis singgung sejak di awal tulisan ini. Dengan kata lain, penulis bisa
berkali-kali mengalami momen emas dalam proses penulisan yang penulis lakukan. Dan
hingga hari ini, salah satu buku yang harus penulis selesaikan dalam rentang
waktu setahun adalah penulisan sebuah buku bergenre “sejarah”.

 

Untuk menyelesaikan penulisan buku sejarah
tersebut, waktu yang ada tidak hanya penulis habiskan untuk menulis setiap
harinya. Akan tetapi dalam rentang waktu yang tersedia itu, penulis juga
memanfaatkannya untuk membaca banyak referensi atau sumber bacaan terkait.

 

Jujur penulis akui, karena memiliki genre
sejarah, maka penulis perlu mengumpulkan sekian banyak referensi yang memadai
dan bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Bahkan untuk aktivitas yang
penulis singgung terakhir ini, penulis harus rela pergi jauh-jauh ke Pulau Jawa
hanya untuk membeli beberapa judul “buku langka” yang sangat sulit diperoleh!

 

Pada masa-masa itu toko buku “online”
belum sepopuler sekarang ini, meskipun mungkin eksistensinya atau keberadaannya
sudah tersedia di jejaring internet. Berbeda kondisinya ketika pandemi Covid-19
mulai merebak dan berlangsung selama 2 tahun belakangan, semua orang tentu mengetahui
bahwa “belanja online” adalah salah satu pilihan utama yang dilakukan
oleh sebagian masyarakat kita.

 

Jangankan untuk membeli buku atau
barang-barang tertentu dari luar kota; untuk membeli makanan atau memperoleh
jasa dari lokasi-lokasi terdekat pun, kita sekarang lebih cenderung
memanfaatkan jasa pesan antar secara daring atau online ini. Dan saat
ini kebiasaan tersebut seolah-olah telah menjadi kebiasaan baru yang mulai
mendarah daging dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari.

 

Penulis sendiri dalam banyak kesempatan pun
memanfaatkan jasa pembelian secara online ini untuk memperoleh beberapa
judul buku yang penulis minati. Agar 
kita sungguh-sungguh memperoleh buku yang kita inginkan, maka sudah
tentu kita perlu mencermati profil “toko buku online” yang kita
kunjungi. Karena sudah menjadi rahasia umum, ada sebagian toko buku online ini
ternyata tidak mengirimkan buku-buku yang kita pesan secara daring. Kemungkinan
lain yang terjadi, ada sebagian toko buku online yang mengirimkan buku
dengan kualitas yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada gerai
buku online miliknya. Spesifikasi yang penulis maksud di sini misalnya
meliputi jenis kertas, kualitas cetakan, gambar sampul atau cover buku,
dan lain sebagainya.

 

Kembali kepada proses penulisan buku sejarah
yang penulis singgung di atas, penulis berandai-andai jika pada masa itu penulis
bisa memeroleh buku-buku yang penulis inginkan secara daring, tentu penulis
tidak perlu berlelah-lelah pergi ke Pulau Jawa hanya untuk mendapatkan beberapa
judul buku yang terbilang langka itu.

 

Sebuah pepatah lama berbunyi demikian, “pengalaman
adalah guru yang paling berharga”. Dan penulis sendiri secara pribadi tetap
merasa bangga dan bahagia menjalani proses penulisan buku sejarah yang
terbilang lama itu, plus dengan segala aktivitas tambahan yang sudah penulis
paparkan.

 

Semua itu teramu dan terwujud dalam sebuah
buku sejarah yang kemudian penulis hasilkan. Ada rasa puas, ada rasa bangga, bercampur
dengan rasa bahagia dan haru di dalamnya. Dan salah satu kuncinya adalah
ketekunan yang tak pernah mengenal kata putus asa!

 

 

Banjarmasin,
21 Juni 2022

Salam literasi dari
Kota Seribu Sungai Banjarmasin

Post Views: 43
Buktikan Apa yang Terjadi Dunia Menulis Guru Dion Indonesia Lomba Blog Lomba Menulis Guru Menulislah Setiap Hari Merdeka Belajar Omjay PGRI Tim Solid Belajar Menulis PGRI WA Group Belajar menulis PGRI

Navigasi pos

Previous post
Next post

Related Posts

Menjadi Bibliophile Lebih Baik Dibandingkan Bibliomania

Posted on Februari 3, 2021

Tangkapan Layar Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Daring (Sumber foto: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bibliomania) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Bagi para pembaca, barangkali setelah membaca judul di atas, muncul dua pertanyaan singkat berkaitan dengan istilah “bibliophile” dan “bibliomania”. Benar, bukan? Jika kita mencoba mencari maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi luring…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 9)

Posted on Juni 18, 2022

 Om Jay yang Selalu Awet Muda dan Penuh Semangat di alamat: https://www.maxmanroe.com/   “Menulislah dengan hati, maka hati penulis dan pembaca akan bertemu,” demikian tulis Om Jay (Guru Blogger Indonesia) pada tulisan saya sebelumnya (bagian 7).    Bahagia membaca komentar di atas yang disampaikan oleh Om Jay, Guru Blogger Indonesia yang…

Read More

Bagian 3. JALAN NINJAKU DI DUNIA MENULIS

Posted on Februari 9, 2025Maret 9, 2025

Setiap orang tentu punya “jalan ninja” masing-masing untuk hadir di dunia menulis. Ada yang melalui proses panjang dan berliku. Ada yang prosesnya sederhana dan simpel, tidak memakai cara-cara yang aneh atau neko-neko. Ada yang mengawalinya dengan merenung terlebih dahulu, kemudian menulis, dan selesai. Menurut saya, tidak ada yang paling baik…

Read More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Juli 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Februari 2021
  • Januari 2021

Hubungi :

Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau ingin memberikan masukan untuk membangun situs ini, silakan menghubungi email yang ada atau melalui media sosial yang tercantum pada laman ini.

Banjarmasin, South Borneo, Indonesia
gurudionindonesia@gmail.com
©2025 Guru Dion Indonesia | WordPress Theme by SuperbThemes