Aksi dan Refleksi di 2024, Mimpi dan Harapan di 2025

Menikmati Wisata Susur Sungai Martapura (Foto: Dokumentasi pribadi)

Tahun 2024 menjadi awal bagi saya untuk terjun kembali di dunia maya, setelah 9 tahun sebelumnya nyaris vakum.

Ada perasaan senang dan bahagia, meski perasaan sedih juga ada. Senang dan bahagia karena dapat bersua kembali dengan banyak nama dan wajah yang di tahun-tahun sebelum barangkali jarang atau nyaris tidak pernah saya sapa. Sedih karena sejak pertengahan tahun 2024 lalu, saya seperti memulai dari nol lagi setiap jalinan persahabatan yang pernah ada sebelumnya.

Aksi dan Refleksi di 2024

Untuk meningkatkan skill dan pengetahuan saya, maka saya pun berusaha ikut berbagai even dan lomba yang ada. Dan sebagai langkah awal, saya ikuti beberapa kompetisi yang sesuai dengan passion saya selama ini.

Beberapa kompetisi yang saya maksudkan antara lain lomba fotografi dan lomba menulis. Meski begitu, saya pun kemudian berminat mengikuti lomba-lomba lain yang terasa asing dan kurang familiar; salah satunya adalah lomba reels atau video pendek dengan durasi tertentu.

Selain lomba reels, saya pun mencoba mengikuti lomba dan challenge yang berkaitan dengan dunia VO (voice over), baik dengan video maupun suara saja.

Setelah sebelumnya saya dinobatkan sebagai juara favorit Lomba Video dalam rangka Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-498 di bulan September 2024 lalu; lagi-lagi di penghujung tahun 2024 ini saya mendapat anugerah juara hiburan untuk Lomba Reels ISDS bertema “Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea Bagi Perdamaian Dunia.”

Sebagai seorang pemula, saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Meski pada beberapa lomba reels lainnya saya belum beruntung.

Yang pasti, saya merasa begitu bersemangat untuk terus belajar dan mencoba yang terbaik.

Saya pun sempat mencipta sebuah lagu anak-anak dengan bahasa sederhana. Lagu ini saya ikutkan dalam kompetisi nasional lomba cipta lagu anak beberapa waktu yang lalu. Dan kali ini saya belum beruntung. Namun saya merasa tetap bersyukur, karena lagu ciptaan saya tersebut dapat dihapalkan dan dinyanyikan oleh kedua anak saya yang masih balita. Saya berniat untuk mengusahakan agar lagu ini nantinya dapat diiringi aransemen musik, sehingga lebih hidup dan akan menyemangati setiap anak Indonesia yang menyanyikannya.

Untuk aktivitas menulis dan menerbitkan buku, saya dapat menjalaninya dengan baik di tahun 2024 ini. Dua buku sudah terbit, empat buku antologi lainnya akan terbit awal 2025 mendatang. Saya pun tetap meliput di lapangan untuk beberapa peristiwa penting berkaitan dengan karya pewartaan Gereja.

Saya pribadi pun merasa sangat bersyukur karena di sepanjang 2024 ini, saya boleh ikut berjerih lelah berada di balik layar produksi renungan Tetes Embun yang disiarkan rutin setiap hari di Radio Katolikana dan YouTube Katolikana.

Dan hal yang paling saya syukuri adalah “me time bersama keluarga” yang terasa lebih intensif dan maksimal, khususnya untuk 6 bulan terakhir pasca resign dari sekolah tempat saya mengajar selama 9 tahun terakhir.

Mimpi dan Harapan di 2025

Yang pasti, dalam penyertaan Tuhan, saya akan berjuang lebih maksimal di tahun 2025 ini. Mimpi dan Harapan jika tidak diwujudkan, hanya akan menjadi sebatas angan yang indah belaka.

Segala dukungan dan doa dari banyak orang tetap saya perlukan untuk perjalanan saya di Tahun Yubileum 2025 ini. Doa saya menyertai Anda semua. Tuhan beserta kita.

Banjarmasin, 1 Januari 2025

(Dionisius Agus Puguh)