Bagian 17. SATU KATA, DUA KATA, TIGA KATA Posted on Maret 12, 2025Maret 9, 2025 By gurudionindonesia Saya teringat sebuah permainan masa kecil dengan tema “Tebak Kata”. Permainan kata ini bisa bervariasi dan dibuat sesuka hati, sesuai keinginan dan kesepakatan bersama. Misalnya saja, permainan diawali dengan pertanyaan, “Sebutkan dua nama buah yang berawalan dengan huruf A”. Rasanya senang, puas, dan lega ketika kita mampu menjawabnya dengan baik. Ketika permainan terasa sudah mentok dan peserta kesulitan memberikan jawabannya; maka pertanyaan akan diubah sedemikian rupa. Permainan kata seperti yang saya kisahkan di atas bentuknya memang sederhana. Beruntung sekali bila para pembaca tulisan saya ini pernah memainkannya di masa kanak-kanak dahulu. Bagi gen Z, gen Alpha, atau gen Beta, jangan keburu kecewa bila belum sempat memainkannya, sebab kalian juga bisa mengajak teman-teman kalian untuk bermain kata sekarang juga. Ya dijamin seru dan menyenangkan saat memainkannya, apalagi kita tidak memerlukan gadget atau gawai saat bermain. Cukup duduk melingkar, dan permainan bisa segera dimulai. Foto : Imelda Andjioe Meski permainan kata ini terbilang sederhana, namun menurut saya dampaknya ke depan sangat positif. Sebab kita diajak untuk terus berpikir secara aktif dan memaksimalkan kapasitas otak yang kita miliki masing-masing. Permainan model ini juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk melepaskan ketergantungan anak-anak maupun orang dewasa terhadap gadget (gawai). Selain menyenangkan, permainan seperti ini dapat mengakrabkan semua peserta yang terlibat di dalamnya. Lalu kira-kira apa dampaknya untuk aktivitas menulis? Jika diibaratkan, proses menulis pun seiring sejalan dengan alur permainan kata ini. Dari satu kata, bisa berkembang menjadi dua kata, tiga kata dan seterusnya. Pada akhirnya tersusun satu kalimat, satu paragraf, dan satu tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf. Apabila paragraf-paragraf itu disusun bertautan, maka bisa menciptakan sebuah buku yang nantinya bisa diterbitkan. Percaya tidak percaya, prosesnya sebenarnya sesederhana ini. Hanya saja mungkin sebagian orang tidak atau belum mau mencobanya, dengan bermacam alasan yang melatarbelakanginya. Menurut pendapat saya, hal apapun bila tidak pernah dicoba, tentu tidak akan pernah terlihat hasilnya. Mereka-mereka yang bercita-cita menjadi chef, tentu harus mulai belajar memasak dalam kesehariannya. Memasak apa saja, dengan resep-resep sederhana yang tersedia dan mudah diakses di layar gadget masing-masing. Atau minimal mencoba resep yang biasa dipraktikkan dalam keluarga kita. Jika kita tidak pernah mencoba, maka akan sulit sekali untuk mengukur kemampuan kita. Alih-alih kita sampai pada suatu pencapaian yang kita harapkan, justru pada akhirnya kita akan kecewa karena tidak pernah memulai atau mencobanya. Yuk menulis. Satu dua tiga kata tidak mengapa sebagai permulaan. Selanjutnya tambah dengan kata keempat dan seterusnya, sampai tercipta sebuah tulisan pendek. Apabila kita merasa mampu untuk mengembangkan tulisan pendek ini, ada baiknya kita coba dan kita lanjutkan prosesnya sampai tuntas. Semangat menulis, ya! Banjarmasin, 12 Maret 2025 Salam dari Kota Seribu Sungai (Dionisius Agus Puguh Santosa) #literasi #gurudionindonesia #pengalamanmenulis #penulisindonesia #penulis #editorbuku #buku #penulisbuku #ramadhan #ramadhan2025 #penuliskalsel #literasidigital #menulisdenganai #artificialintellegence #ai Post Views: 24 Blog Dunia Menulis tips menulis gurudionindonesiakotaseribusungailiterasipenulisbanjarmasinpenulisindonesiapenuliskalseltipsmenulispraktis
Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 8) Posted on Juni 16, 2022 Rasi Bintang Kalajengking di Langit Malam di alamat: https://www.jakartanotebook.com/blog/scorpio/ Menatap rasi bintang di langit malam yang kelam menjadi salah satu hobi penulis di masa kanak-kanak dahulu. Penulis menyebutnya sebagai hobi, karena aktivitas ini memang seringkali penulis lakukan. Meskipun sudah dialiri oleh listrik, namun pada masa itu suasana di sekitar rumah… Read More
Bagian 9. SEPEDA RODA TIGA DAN TANTANGAN MENJEJAKI PROFESI SEBAGAI PENULIS Posted on Februari 15, 2025Maret 9, 2025 Seorang anak berusia setahun lebih terduduk di atas sepeda roda tiga. Berhubung kedua telapak kakinya belum terlalu kuat untuk meninjak pedal dan mengayuhnya agar sepeda mampu terdorong ke depan, maka si sekecil bersiniatif untuk berjalan dengan kedua kakinya sembari bertolak ke depan, dengan tujuan sepeda tetap dapat bergerak ke depan…. Read More
Bagian 26. JANGAN PERNAH LELAH MENULIS Posted on Maret 21, 2025Maret 9, 2025 Judul di atas tampaknya tidak mudah untuk dipraktikkan. Seorang sahabat pernah berujar demikian, “Jangankan disuruh menulis terus, kelamaan tidur saja bisa menyebabkan badan lelah. Padahal kegunaan tidur adalah untuk menghilangkan ‘lelah’ di badan ini.” Pendapat tersebut tidak salah, sebab saya sendiri mengalami bagaimana lelahnya usai menulis. Menulis di sini jangan… Read More