Bagian 32. MENULIS TENTANG SESEORANG YANG TAK PERNAH LAGI KITA SAPA

Pernahkah Anda menuliskan kisah tentang seseorang yang tak pernah lagi Anda sapa selama beberapa bulan atau beberapa tahun terakhir?

Penyebabnya bisa beraneka ragam, mungkin tidak pernah lagi berjumpa dengannya? Atau mungkin Anda hilang kontak karena kehilangan nomor telepon atau sebagai akibat dari akun medsosnya yang tidak lagi aktif selama beberapa waktu ini?

Menulis tentang seseorang yang tidak pernah kita sapa lagi bisa kita lakukan melalui banyak cara. Jika isi tulisannya bersifat “terlalu” pribadi, maka buku catatan harian bisa menjadi media alternatif untuk menuangkan perasaan yang kita alami. Jika melalui tulisan tersebut kita berharap dapat menemukan sahabat yang “hilang” untuk sementara waktu ini, maka medsos bisa menjadi salah satu jalan atau solusinya.

Dalam beberapa kesempatan, secara tak sengaja saya pernah menemukan orang-orang yang mengungkapkan perasaannya melalui medsos, dengan harapan dapat terhubung dengan sahabat yang dirindukannya. Ada yang berhasil, namun ada pula yang masih menantikan tanggapan dari yang bersangkutan, atau dari orang-orang yang mengenalnya.

Sebuah tulisan bisa menjadi “jalan kemana saja” yang membawa kita pergi menjelajah, “mencari demi menemukan” para sahabat lama yang tak pernah lagi kita sapa.

Menulislah secara jujur dan apa adanya, menulis dari kedalaman hati, dan biarkan kalimat-kalimat kita berbicara menembus ruang dan waktu, sembari berharap menemukan sahabat lama yang sementara ini terhilang entah di mana.

Banjarmasin, 28 Maret 2025

Salam dari Kota Seribu Sungai

(Dionisius Agus Puguh Santosa)

#literasi

#gurudionindonesia

#pengalamanmenulis

#penulisindonesia

#penulis

#editorbuku

#buku

#penulisbuku

#ramadhan

#ramadhan2025

#penuliskalsel

#literasidigital

#menulistanpaai

#tanpaartificialintellegence #tanpaai