Skip to content
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia
  • Home
  • Dunia Menulis
  • Komputer
  • Galeri Karya
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia

Datang Menulis, Pantang Pergi Tanpa Hasil!

Posted on Februari 2, 2021 By gurudionindonesia

Cover Buku Karya Arswendo Atmowiloto dan Wijaya Kusumah

(Sumber foto: https://www.gramedia.com dan https://wijayalabs.com)

Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM


Pagi tadi dalam perjalanan menuju ke
sekolah, saya sempat berhenti sekali dua kali di persimpangan jalan
gegara berhadapan dengan lampu merah. Sebagai seorang pendidik,
tertib di jalan raya sudah wajib saya lakukan sebagai sebuah
kesadaran.

Sembari menunggu lampu hijau menyala
kembali, saya merenungkan kembali materi tulisan kedua ini. “Kok,
sempat, ya di jalan raya ngelamun?!” barangkali diantara pembaca
yang budiman akan ada yang melontarkan pertanyaan seperti itu
menanggapi kejadian di atas.

Menurut hemat saya, pertanyaan itu bisa
jadi ada benarnya; walaupun kebenarannya juga tidak 100% benar.
Karena saat kita sedang merenungkan sesuatu, ada kalanya kita akan
digiring memasuki ruang lamunan kita masing-masing. Dan kondisinya
akan menjadi berbahaya, bila lamunan itu semakin jauh dan dalam jika
kejadiannya adalah di perhentian lampu merah!

Makanya saya secara pribadi cukup
berhati-hati saat merenungkan sesuatu di saat menunggu pergantian
nyala lampu merah menjadi lampu hijau, yang terkadang memang memakan
waktu cukup lama itu. Yang terpenting saya pribadi selalu mengingat
prinsip ini, “Jalan raya adalah tempat berbahaya, jadi segeralah
keluar dari jalan raya bila urusan kita sudah selesai!”.

Oiya, dalam tulisan kedua ini saya
mengangkat judul “Datang Menulis, Pantang Pergi Tanpa Hasil!”.
Lagi-lagi diantara pembaca pasti akan ada yang bertanya, mengapa saya
memilih judul seperti itu? Mengapa tidak memakai judul lain, misalnya
“Hasil Lamunan di Persimpangan Jalan” atau “Hasil Perenungan di
Sudut Perempatan Lampu Merah”?

Berbicara tentang judul sebuah tulisan,
maka akan kita temukan pendapat banyak ahli yang memberikan pendapat
sekaligus membagikan ilmunya mengenai cara memilih judul yang baik.
Saya sudah membaca buku karya Mas Arswendo Atmowiloto yang berjudul
“Mengarang Itu Gampang” dan “Mengarang Novel Itu Gampang”
dengan baik. Tentu nama penulis yang satu ini juga sangat populer di
kalangan dunia sastra Indonesia, karena Mas Wendo, demikian saya
akrab menyapanya, telah menelurkan banyak karya sastra yang berbobot!

Selain dua judul buku di atas, saya
juga mengoleksi beberapa judul buku tentang dunia menulis. Salah satu
judul buku tersebut adalah, “Mengenal Penelitian Tindakan Kelas”
karya duet penulis Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. Judul buku yang
terakhir ini saya beli ketika saya sedang berada dalam proses
penyusunan tesis saya di awan tahun 2019 silam. Belakangan sejak
pandemi Covid-19 merebak, ternyata saya dipertemukan dengan salah
satu penulis buku tersebut, yaitu Bapak Wijaya Kusumah atau lebih
beken dengan nama “Om Jay”!

Melalui forum kuliah menulis yang
diasuh Om Jay dan deretan para mentor tak kalah beken, saya
berkesempatan menimba ilmu menulis lebih banyak lagi. Dalam setiap
minggunya, selalu dihadirkan 3 sampai 4 narasumber yang berkenan
berbagi ilmunya terkait dunia menulis dan penerbitan buku.

Om Jay pun dalam banyak kesempatan
selalu membagikan pengalaman dan tulisannya melalui tautan blog
pribadinya atau blog lain yang diasuhnya. Dari situ saya pun
mendapatkan kesempatan untuk belajar menyusun kata dan kalimat,
hingga mewujudnyata dalam sebuah artikel atau karangan, dan
insyaallah nanti bisa diterbitkan menjadi buku.

Dari banyak teori menulis yang pernah
saya pelajari, saya mendapatkan pemahaman tersendiri saat hendak
menuliskan judul sebuah artikel atau tulisan yang saya kerjakan.
Dalam banyak kesempatan saya kerap memanfaatkan kutipan kalimat yang
terdapat pada tulisan tersebut untuk saya jadikan judul
tulisan-tulisan saya. Terkadang saya juga memanfaatkan sub judul pada
artikel saya yang lumayan panjang untuk saya jadikan sebagai judul
utama. Pada kesempatan lainnya, saya menyusun beberapa kata yang
secara umum dapat merangkum keseluruhan isi artikel atau tulisan yang
saya buat.

Dalam menuliskan judul pun saya selalu
menghindari kalimat yang muluk-muluk, agar pembaca tidak kecewa
setelah membaca isi tulisan saya secara keseluruhan. Hal ini memang
saya hindari, karena rasa kecewa yang pernah dialami oleh pembaca
biasanya akan membuat pembaca tersebut jera untuk membaca
tulisan-tulisan kita selanjutnya.

Tentu sudah menjadi rahasia umum
bilamana sebagian penulis di media daring sering membuat judul
tulisan atau artikel yang “bombastis” bahkan cenderung lebay
atau berlebihan. Bahkan dalam beberapa artikel yang sempat saya
simak di media daring, pernah saya temukan antara judul dan isi
artikel tidak ada hubungannya sama sekali. Judulnya memang dibuat
begitu menarik, tetapi isi artikelnya nggak nyambung
atau istilahnya dalam obrolan lisan biasa disebut “tulalit”!

Sampai
pada paragraf ini, sebagian pembaca barangkali akan melayangkan
pertanyaan berikutnya kepada saya, “Tulisan ini diberi judul
“Datang Menulis, Pantang Pergi Tanpa Hasil!”, lalu maksudnya apa?
Mengapa tidak memilih judul seperti ini saja misalnya: “Tip Menulis
Judul Anti Tulalit”?”

Untuk
menjawab rasa penasaran sebagian pembaca, saya akan mencoba
memberikan penjelasan
mengapa saya memilih judul tersebut? Saya akan memulainya dengan
potongan pertama dari judul tersebut, yaitu “Datang Menulis”.
Potongan judul ini bermakna bahwa ketika kita mulai menulis, maka
kita sudah dipertemukan dengan sebuah niat. Niat untuk menghasilkan
atau mewujudkan sebuah tulisan. Benar, bukan?

Pada
potongan lain judul di atas berbunyi demikian, “Pantang Pergi Tanpa
Hasil!”. Kalimat singkat ini bermakna apabila kita sudah mengawali
niat menulis kita dengan baik, maka kita wajib memperjuangkan niat
tersebut hingga akhirnya kita berhasil menghasilkan sebuah artikel
atau tulisan.

Sejak
awal memulai tulisan singkat ini, saya memang sudah berniat untuk
berbagi sedikit pandangan sekaligus ilmu yang pernah saya pelajari
selama ini dalam dunia kepenulisan. Menulis memang tidak harus
menunggu sampai kita menjadi digdaya
untuk
menghasilkan tulisan. Sebab menulis dapat dilakukan oleh siapa saja,
dari kalangan mana saja, berapapun usianya; yang penting sudah mampu
membaca dan menulis huruf dengan baik.

Menulis
dan menulislah dan lihatlah hasilnya yang ajaib!

Banjarmasin, 2 Februari 2021

Post Views: 63
ajaib Arswendo Atmowiloto buku Dunia Menulis lampu merah Lomba Menulis PGRI Bulan Februari 2021 Mengarang Itu Gampang Menulis sastra Indonesia tanpa hasil

Navigasi pos

Previous post
Next post

Related Posts

Bagian 19. TULISLAH DAHULU, SEMPURNAKAN KEMUDIAN

Posted on Maret 14, 2025Maret 9, 2025

Ungkapan yang saya jadikan judul tulisan ini tidaklah mengada-ada, sebab bisa dipraktikkan oleh siapa saja, baik oleh penulis senior maupun para penulis yang baru mulai melangkah. Bagi yang baru pertama kali mencoba, rasanya ungkapan ini hampir-hampir tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita menulis begitu saja, tanpa revisi dan perbaikan di…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 7)

Posted on Juni 15, 2022

  Ilustrasi Menulis dengan Hati di alamat: https://www.islampos.com/mengejar-hati-bahagia-8204/   “Menulislah dari hatimu dan temukan pembaca setiamu,” adalah sebuah komentar yang dituliskan Om Jay menanggapi salah satu artikel saya yang berjudul “Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 5)” yang mulai tayang pada 14 Juni 2022 lalu. Menulis dengan hati adalah salah…

Read More

Bahasa Ibu: “Sayang Jika Tak Dikuasai, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan!” (Bagian 1)

Posted on Februari 23, 2021

Bahasa Ibu, Sayang Jika Tak Dikuasai! (Sumber foto: https://www.thehansindia.com ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM “Bahasa Daerah Terawat, Bahasa Indonesia bermartabat,” demikian tagline yang dikumandangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesis dalam Festival Pemertahanan Bahasa Ibu 2021 memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh…

Read More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari :

Arsip :

  • Juli 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Juli 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Februari 2021
  • Januari 2021

Hubungi :

Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau ingin memberikan masukan untuk membangun situs ini, silakan menghubungi email yang ada atau melalui media sosial yang tercantum pada laman ini.

Banjarmasin, South Borneo, Indonesia
gurudionindonesia@gmail.com
©2025 Guru Dion Indonesia | WordPress Theme by SuperbThemes