Skip to content
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia
  • Home
  • Dunia Menulis
  • Komputer
  • Galeri Karya
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia

Kapan Saya Akan Berhenti Menulis?

Posted on Januari 31, 2021 By gurudionindonesia
Perempuan Penulis Sebagai Ibu yang Merawat Masa Depan
(Sumber ilustrasi: https://www.goodnewsfromindonesia.id)

Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE,
MM

Hidup terus berputar. Meski yang
namanya waktu baru sedetik berlalu, namun sudah banyak perubahan yang
barangkali terjadi di sana-sini, tanpa dapat kita amati secara rinci.
Itulah hidup dan kehidupan, dan di setiap detiknya selalu membawa
makna dan perubahan yang menjadi tanda keniscayaan sekaligus
ketidakabadian.

Demikian pula dengan aktivitas menulis
yang sudah saya jalani selama ini. Saya pribadi tidak pernah dapat
memprediksi secara pasti, berapa tulisan yang akan saya hasilkan
dalam sehari, seminggu, sebulan, atau setahun.

Tentu indah kedengarannya bilamana kita
selalu dapat konsisten untuk terus-menerus menulis. Menulis tentang
apa saja yang sedang kita pikirkan dalam angan dan benak kita.
Menulis dengan berbagai cara yang mampu kita lakukan untuk
mewujudkannya.

Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa
setiap penulis di belahan di dunia ini mempunyai tujuannya
masing-masing. Tujuan yang pada hakekatnya tidak selalu harus seragam
untuk menjawab sebuah pertanyaan sederhana, “Kapan saya akan
berhenti menulis?”.

Dan bila pertanyaan tersebut dikaitkan
dengan Lomba Menulis PGRI Bulan Februari 2021 ini, maka akan lahir
pertanyaan yang lebih spesifik atau khusus sifatnya, “Apakah
setelah Lomba Menulis PGRI Bulan Februari 2021 ini berakhir saya akan
berhenti menulis?”

Pertanyaan itu mungkin terkesan
sederhana dan biasa saja. Barangkali di antara pembaca tulisan ini
mungkin akan berpendapat bahwa pertanyaan tersebut tidak menarik
untuk dipertanyakan. Dipertanyakan saja tidak menarik, apalagi
dibahas lebih lanjut dalam sebuah judul tulisan. “Nggak, banget,
deh
!”

Seorang filsuf Perancis yang ternama
yaitu Descartes pernah berujar demikian, “Cogito ergo sum” yang
bermakna “Saya berpikir maka saya ada.” Tentu jika dianalogikan
dengan aktivitas menulis, pepatah digdaya ini pun akan menemukan
maknanya yang lebih mendalam.

Seorang penulis akan dikenal melalui
tulisan-tulisannya. Pun orang-orang mengakui eksistensinya
berdasarkan tulisan-tulisan yang pernah dibuatnya atau terus-menerus
dibuatnya di masa sekarang ini.

Pendapat yang mendukung argumen ini
pernah disampaikan oleh salah satu penulis legendaris Indonesia yang
kepiawaiannya pun diakui dunia. Dialah Eyang Pramoedya Ananta Toer
yang selalu diidentikkan dengan tetralogi “Bumi Manusia” yang
tersohor itu!

Konon menurut Ayah saya, Eyang Pram ini
sebenarnya masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan keluarga besar
kami di Blora, Jawa Tengah. Tentu salah satu kata mutiara Eyang Pram
yang satu ini begitu terkenal dan banyak kali dikutip orang-orang
dalam tulisan mereka, “Orang boleh pandai setinggi langit,
selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari
sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Lalu bagaimana dengan judul tulisan
saya kali ini: “Kapan saya akan berhenti menulis?” Barangkali
saya akan menjawabnya pada tulisan saya yang terakhir nanti. Dan saya
pun tidak tahu kapan tulisan terakhir itu akan saya buat?!

Sebenarnya setiap penulis berhak
mempunyai persepsi yang beraneka ragam dengan dunia kepenulisan, dan
itu sah-sah saja! Saya pribadi berpendapat bahwa menulis adalah jalan
untuk mengenal sesama dan semesta. Melalui aktivitas menulis, secara
ajaib saya bisa terhubung atau terkoneksi dengan para pembaca
tulisan-tulisan saya di manapun mereka berada.

Berkat aktivitas menulis yang saya
tekuni, saya mendapatkan anugerah berupa wahana untuk berkenalan
dengan banyak orang di belahan dunia ini; dan banyak dari mereka
adalah juga para penulis dengan berbagai tingkat dan kemampuan yang
beraneka ragam.

Saat memutuskan diri untuk menenekuni
dunia menulis, saya pribadi sejak awal tidak mau terlampau pusing
memikirkan sekaligus menghitung-hitung jumlah pembaca dari setiap
tulisan yang pernah saya buat.

Manakala sebuah judul tulisan berhasil
saya rampungkan, maka saya pun merasa “lega” dan “bahagia”.
Setidaknya perasaan puas akhirnya membuncah dan mengisi rongga dada
saya dengan kebahagiaan yang tak selalu bisa dilukiskan dengan
kata-kata.

Sejak dahulu saya berkeyakinan bahwa,
“Menulis akan menghantarkan kita menuju pada jalan-jalan yang
tidak pernah kita sangka-sangka sebelumnya. Jalan-jalan ajaib yang
penuh kejutan berikut aneka macam kisah unik di dalamnya.”

Dan keyakinan tersebut sungguh saya
alami kebenarannya manakala beberapa buku telah saya hasilkan, baik
sebagai penulis tunggal maupun berkelompok dalam sebuah tim. Apakah
kemudian saya merasa puas dan berhenti menulis?

Jawabannya sudah pasti, “Saya
belum puas dan saya akan terus menulis!”


Banjarmasin, 1 Februari 2021

Post Views: 86
buku cogito ergo sum Descartes Dunia Menulis jalan ajaib Lomba Menulis PGRI Bulan Februari 2021 Menulis Pramoedya Ananta Toer tulisan

Navigasi pos

Previous post
Next post

Related Posts

Bahasa Ibu: “Sayang Jika Tak Dikuasai, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan!” (Bagian 2)

Posted on Februari 23, 2021

Bahasa Ibu, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan! (Sumber foto: https://bangkok.unesco.org ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM “Bahasa Daerah Terawat, Bahasa Indonesia bermartabat,” demikian tagline yang dikumandangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesis dalam Festival Pemertahanan Bahasa Ibu 2021 memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang…

Read More

Membaca Cepat, Menulis Cepat

Posted on Februari 27, 2021

Membaca Cepat, Menulis Cepat (Sumber foto: https://www.provideocoalition.com ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM “Saya kok sulit sekali menulis, ya?” begitu bunyi sebuah pertanyaan yang kerap saya dengar terlontar dari orang-orang yang berbeda, pun pada kesempatan yang tak saling bertemu satu sama lain. Pertanyaan ini tentu bagi mereka-mereka yang mengalaminya akan…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 24)

Posted on Juli 2, 2022

 Tangkapan Layar Lembar Google Form “Pengumpulan Link Tulisan Peserta Tantangan OmJay Menulis Di Blog Periode 10 Juni – 10 Juli 2022”    “Link Pengumpulan Tulisan Peserta Tantangan Om Jay Menulis di Blog Periode 10 Juni – 10 Juli 2022,” demikian bunyi pesan WhatsApp (WA) yang dikirimkan oleh Om Jay kemarin…

Read More

Comment

  1. Wijaya kusumah berkata:
    Februari 1, 2021 pukul 3:23 am

    ayo teruslah menulis di blog agar kelak menjelma menjadi buku yang enak dibaca

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Juli 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Februari 2021
  • Januari 2021

Hubungi :

Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau ingin memberikan masukan untuk membangun situs ini, silakan menghubungi email yang ada atau melalui media sosial yang tercantum pada laman ini.

Banjarmasin, South Borneo, Indonesia
gurudionindonesia@gmail.com
©2025 Guru Dion Indonesia | WordPress Theme by SuperbThemes