Skip to content
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia
  • Home
  • Dunia Menulis
  • Komputer
  • Galeri Karya
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia

Kembali Belajar, Kembali Mengajar

Posted on Januari 31, 2021 By gurudionindonesia

Ilustrasi
Pembelajaran Daring (Sumber gambar: Online learning – illustration on Behance)



Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM

Pada minggu-minggu awal Januari 2021, dunia
pendidikan Indonesia sudah kembali disibukkan oleh segudang aktivitas yang
berujung pada situasi dan kondisi “kembali belajar” yang akan segera di gelar
di semester genap tahun ajaran 2020/2021 ini.

Situasi dan kondisi ini sebagian akan dijajaki
dengan segera digelarnya kegiatan Belajar Tatap Muka (BTM) usai melewati
perjalanan BDR (Belajar Dari Rumah) di sepanjang semester ganjil di tahun
ajaran 2020/2021. Meski pro dan kontra muncul dan menjadi ulasan yang menarik
di berbagai ranah media massa, baik di radio, televisi, koran, majalah, hingga
di berbagai platform daring; wacana BTM tetap mengemuka di berbagai kota
yang mulai bersiap-siap menjalankannya di awal tahun 2021.

Beragam kajian dibuat, berbagai analisis disusun
untuk menjajaki aneka dampak yang mungkin timbul pasca BTM digelar di
sekolah-sekolah yang dipandang atau “merasa siap” untuk menjalankannya. Bahkan,
melalui liputan berbagai media massa yang sudah tayang, beberapa sekolah sudah
melakukan ujicoba pelaksanaan BTM dengan menerapkan sejumlah aturan sesuai
dengan protokol kesehatan yang sudah digariskan oleh pemerintah.

Seperti halnya ketika guru-guru dan para siswa di
seluruh Indonesia memulai pembelajaran dengan sistem BDR di awal tahun ajaran
2020/2021 lalu, berbagai tanggapan yang sifatnya pro maupun kontra
terus-menerus bermunculan ke permukaan. Mulai dari ketidaksiapan guru maupun
siswa di lapangan berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya teknis, masalah sarana
prasarana pendukung BDR itu sendiri, soal dukungan jaringan internet, hingga
kuota belajar yang wajib tersedia agar BDR lancar jaya.

Dan satu demi satu permasalahan tersebut toh akhirnya
dapat teratasi, meskipun pada minggu-minggu awal banyak pihak yang pesimis.
Bahkan beragam analisis yang melahirkan sederetan ketakutan pun turut mewarnai
situasi dan kondisi di seputar pelaksanaan BDR yang digelar serentak dari
Sabang sampai Merauke kala itu.

Memang pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu
mengadopsi BDR 100% seperti harapan dan imbauan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Tentu menjadi kerinduan semua guru dan semua
siswa untuk mengalami BDR 100% sesuai harapan; namun apa daya terkadang kendala
dan beragam permasalahan yang terjadi di lapangan tidak selalu dapat diatasi
semudah membalikkan telapak tangan.

Meski BDR ada yang berjalan 75% saja, atau 50%
saja, atau mungkin hanya 25% saja; namun semangat “Merdeka Belajar” yang
digaungkan Mas Menteri Nadiem Makarim tetap mampu menghipnotis sekaligus
memberdayakan hampir 45 juta siswa dan 27 juta guru di berbagai jenjang
pendidikan di Indonesia (statistik.data.kemdikbud.go.id).

Pandemi Covid-19 di Indonesia yang berlangsung
sejak awal Maret 2020 silam, telah mendorong dunia pendidikan di Indonesia
untuk mengalami transformasi yang begitu pesat. Beragam platform
berbasis digital kian hari kian dikembangkan sekaligus diberdayakan fungsinya
oleh berbagai pihak, khususnya oleh guru dan siswa yang berkecimpung dalam kegiatan
belajar mengajar setiap harinya.

Pada awalnya memang tidak mudah merubah paradigma
belajar tatap muka (BTM) ke paradigma belajar dari rumah (BDR). Semua pihak;
mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, harus menyesuaikan diri
sedikit demi sedikit untuk menjalankannya sebagai rutinitas harian.

Meskipun ada begitu banyak webinar yang tayang
melalui fasilitas Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, Webex, dan lain
sebagainya; dan semuanya hampir-hampir mengulas tema serumpun perihal seluk-beluk
pembelajaran daring (virtual) dan permasalahan yang dihadapinya, namun
tidak semua guru berkesempatan untuk mengikutinya secara rutin.

Bagi guru-guru yang mau merelakan waktu
istirahatnya untuk mengikuti perkembangan terkini, kenyataan ini tidak
terlampau menjadi masalah. Namun bagi sebagian guru yang sudah merasa lelah
dengan aktivitas mengajarnya sehari-hari plus harus menyelesaikan beban
administrasi yang tidak sedikit; maka kenyataan tersebut menjadi dilema yang
tidak mudah dicarikan jawabannya.

Gairah mengajar yang besar tidak serta merta akan
mampu menjawab berbagai permasalahan yang akan ditemui oleh setiap guru selama
melaksanakan BDR di lapangan. Aneka ragam keluhan yang tercurah, sudah menjadi
menu sehari-hari yang menjadi cerita menarik untuk disimak dan dikaji. Namun
lagi-lagi masalah ketersediaan waktu untuk berbagi satu sama lain menjadi
tembok penyekat yang tak mudah ditembus, hingga akhirnya curhatan-curhatan itu
hanya bisa disimpan rapi dalam hati masing-masing hingga kini dan nanti.

Bagi sebagian guru yang suka menulis, barangkali
cerita curhatan itu akan menjadi lembar-lembar naskah kisah pengalaman mengajar
selama pandemi yang setelah dikumpulkan dan dirasa memenuhi sejumlah
persyaratan, dapat diterbitkan sebagai sebuah buku bacaan yang menarik.
Beberapa guru yang tergabung dalam grup menulis yang menjamur di berbagai platform
yang ada pun berhasil menerbitkan buku secara keroyokan, baik melalui penerbit
mayor maupun indie.

Itulah sekilas cerita yang bisa dipetik manakala
BDR berlangsung di semester ganjil yang baru saja berhasil dilewati oleh para
guru dan siswa di seluruh Indonesia. Dan kini, semester genap sudah hadir di
depan mata dengan sejuta pertanyaan yang melekat padanya.

Sebagian guru, sebagian siswa, dan sebagian orang
tua tentu sangat merindukan pelaksanaan BTM di sekolah-sekolah mereka. Namun
sebagian lainnya masih tetap bersikukuh untuk memilih BDR sebagai pilihan
terbaik manakala aktivitas “kembali belajar, kembali mengajar” mulai dijejaki
di awal Januari 2021 ini. Tentu alasan yang mendasarinya dan dapat diterima
oleh logika masyarakat pada umumnya adalah masalah pandemi Covid-19 di
Indonesia yang belum berakhir.

Tentu tidak berlebihan adanya bilamana sebagian
guru, sebagian siswa, dan sebagian orang tua merasa khawatir, karena pada
kenyataannya kasus Covid-19 di berbagai daerah mengalami kenaikan. Seperti data
yang dirilis Tribunnews per 25 Desember 2020 lalu, yang memaparkan data bahwa
kasus positif Covid-19 di Indonesia telah bertengger di posisi 20 dunia,
sedangkan China kini berada pada posisi ke-80 (newsmaker.tribunnews.com).

Kenyataan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar
manakala wacana BTM mulai digaungkan menjelang akhir tahun 2020 kemarin.
Apalagi jadwal pelaksanaan BTM telah direncanakan segera dimulai di awal tahun 2021
ini.

Di luar kondisi tersebut, persiapan siswa untuk
kembali belajar dan persiapan guru untuk kembali mengajar, tetap menjadi bagian
dari rutinitas dunia pendidikan di Tanah Air kita saat ini. Banyak guru yang
pada minggu-minggu awal Januari 2021 ini mulai menyusun RPP dan perlengkapan
pembelajaran lainnya. Pun para siswa juga telah menyiapkan diri untuk
menghadapi semester genap yang sudah dinanti.

Sementara itu para orang tua pun kini tengah
menanti-nantikan mengenai metode pembelajaran yang harus diikuti oleh
anak-anaknya di semester genap ini: “Apakah akan mengikuti BTM atau kembali
menjalankan BDR seperti di semester sebelumnya?”.

 

Banjarmasin, 3 Januari 2021



Tulisan sudah dimuat dalam situs Kompasiana:

https://www.kompasiana.com/agus-puguh-santosa/5ff1d80c8ede48485d508622/kembali-belajar-kembali-mengajar

Post Views: 55
awal tahun 2021artikel populer BDR belajar Belajar Dari Rumah Belajar Tatap Muka kembali belajar mengajar Merdeka Belajar virtual

Navigasi pos

Next post

Related Posts

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 22)

Posted on Juni 30, 2022

 Memberikan Buku Sebagai Hadiah Istimewa (https://www.ltdcommodities.com/)   “Apakabar Bapak dan Ibu guru semua, para pembaca setia blog ini?”, demikian pertanyaan singkat yang ingin penulis sampaikan di awal perjumpaan kita kembali melalui “Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 22)” ini. Tak terasa ya waktu terasa cepat berlalu. Namun kemudian semua mengantarkan…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 6)

Posted on Juni 15, 2022

Foto Chairil Anwar yang banyak menghiasi berbagai media dan penerbitan di alamat: https://dialektis.co/chairil-anwar-di-keabadian-walau-singkat-namun-melegenda/   Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau   Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang   (Chairil Anwar, “Aku”, Maret 1943)   Cuplikan puisi berjudul “Aku”…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 10)

Posted on Juni 19, 2022

Kiprah Om Jay di Dunia Literasi Indonesia yang Diliput Kompas.com di alamat: https://wijayalabs.com/   Pada sebuah perbincangan melalui media WhatsApp, seorang sahabat karib penulis pernah memberikan nasihat demikian, “Tekuni saja hobi menulismu. Kamu mempunyai ketekunan yang baik. Saya percaya bahwa suatu saat nanti kamu pasti akan berhasil!”   Penulis terhenyak! Apa…

Read More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Juli 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Februari 2021
  • Januari 2021

Hubungi :

Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau ingin memberikan masukan untuk membangun situs ini, silakan menghubungi email yang ada atau melalui media sosial yang tercantum pada laman ini.

Banjarmasin, South Borneo, Indonesia
gurudionindonesia@gmail.com
©2025 Guru Dion Indonesia | WordPress Theme by SuperbThemes