Skip to content
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia
  • Home
  • Dunia Menulis
  • Komputer
  • Galeri Karya
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 16)

Posted on Juni 24, 2022 By gurudionindonesia

Cover
Buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi Karya Om Jay di
alamat:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/54fd5b44a33311820e50fc35/menulislah-setiap-hari-dan-buktikan-apa-yang-terjadi?page=all&page_images=1


“Selamat!” Sepatah kata tersebut ingin penulis sampaikan kepada
Bapak dan Ibu guru yang sudah mampu menaklukan tantangan dari Om Jay dalam
kompetisi “Lomba Blog Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”
selama setengah bulan atau 15 hari berturut-turut.
Artinya masih tersisa
15 hari ke depan bagi kita untuk tetap konsisten menulis setiap hari hingga
tuntas.

Penulis akui bahwa untuk tetap konsisten menulis selama 15 hari “tanpa
jeda” dengan mengangkat tema atau topik serupa adalah sesuatu yang tidak mudah!
Selalu saja ada godaan untuk memilih atau berpindah pada topik-topik lainnya;
yang barangkali secara konsep atau analisis lebih mudah untuk kita tuliskan.

Sebenarnya tidak menutup kemungkinan bilamana penulis mengangkat topik
yang beragam selama 30 hari berjalan. Sebagai contoh, jika di hari pertama
penulis mengangkat topik pendidikan, maka pada hari kedua penulis bisa saja mengulas
topik mengenai sosial kemasyarakatan, lalu pada hari ketiga penulis menjelaskan
topik yang berkaitan dengan sejarah, dan lain sebagainya.

Di sini, apapun pilihan yang kita tempuh sebagai seorang penulis,
semuanya itu sama-sama memiliki tingkat kesulitan yang beragam. Dengan kata
lain, mereka-mereka yang memilih topik beraneka macam akan menjadi lebih mudah dalam
perjalanan dibandingkan mereka-mereka yang memilih sebuah tema atau tema.

Untuk melatih konsistensi kita sebagai seorang penulis, kita dapat
memilih sekaligus mencoba untuk mengikuti even-even menulis yang ada di
sepanjang tahun. Mengenai rentang waktu pelaksanaannya pun bermacam-macam. Ada
kompetisi menulis yang mengharuskan kita menulis selama satu minggu penuh atau
7 hari berturut-turut.
Ada juga even menulis yang meminta kita menulis
selama 15 hari lamanya. Namun ada juga lho kompetisi menulis yang memberikan
target hanya 1 tulisan di setiap minggunya.

Semakin sering dan semakin banyak kita berkecimpung dalam aneka
kompetisi menulis, maka dengan sendirinya kemampuan kita akan terasah. Awalnya
mungkin kita baru mampu menulis sebanyak 100 hingga 200 kata saja. Pada tahap
berikutnya kemampuan itu akan meningkat menjadi 300 kata, 400 kata, 500 kata.
Hingga pada akhirnya kita dapat mencapai 1000 kata bahkan lebih.

Kita tidak perlu pesimis jika selama 15 hari ini kita baru mampu
menghasilkan 100 atau 200 kata untuk setiap judul tulisan yang kita buat.
Bapak
dan Ibu tidak perlu berkecil hati dan membandingkan diri dengan penulis lainnya
yang mempunyai jam terbang lebih tinggi.

Daripada kita repot-repot mengurusi hal-hal yang tidak penting, maka waktu
yang ada dapat kita manfaatkan untuk memikirkan topik yang sedang atau akan
kita ulas dalam tulisan atau artikel yang kita buat.

Pertama-tama tuliskan sebuah kata yang muncul dalam pikiran Bapak dan
Ibu guru. Selanjutnya, kembangkan kata itu menjadi sebuah kalimat dengan
susunan sederhana S-P-O (Subjek-Predikat-Objek) atau S-P-O- K
(Subjek-Predikat-Objek-Keterangan). Dari satu kalimat ini, Bapak dan Ibu guru
bisa mengembangkan lebih lanjut dengan menambahkan 2 hingga tiga kalimat
lainnya yang bisa dihubungkan atau berkaitan dengan kalimat awal yang kita
tulis tadi.

Setelah kita berhasil menciptakan satu buah paragraf, maka kita bisa
menambah jumlah paragraf dalam tulisan kita. Terserah kepada Bapak dan Ibu guru
hendak menempatkan paragraf-paragraf tersebut “sebelum” atau “sesudah” paragraf
awali yang berhasil kita tuliskan. Dan percayalah, semua akan mengalir begitu
saja hingga tulisan atau artikel Bapak dan Ibu guru pun dapat terselesaikan
dengan baik.

Sebelum penulis menyudahi tulisan ini, lagi-lagi penulis ingin
mengucapkan “selamat” kepada Bapak dan Ibu guru semua karena perjalanan menulis
kita tinggal 15 hari ke depan. Jangan pernah menjadi putus asa karena merasa
tiba-tiba kehilangan ide atau belum memperoleh inspirasi yang diharapkan.

Justru di tengah situasi genting seperti ini, Bapak dan Ibu guru
tetap dapat mengulas perasaan atau segala sesuatu yang sedang berkecamuk di
dalam diri Anda sendiri dengan sebuah pertanyaan panduan, “Mengapa saya
tiba-tiba merasa kehilangan ide untuk menulis?”
Dan penulis meyakini
bahwa apabila Bapak dan Ibu guru mampu menjawab dan mengulas pertanyaan
tersebut secara mendalam, maka sebuah artikel akan lahir begitu saja.

 

Banjarmasin,
25 Juni 2022

Salam literasi dari
Kota Seribu Sungai Banjarmasin

Post Views: 49
Buktikan Apa yang Terjadi Dunia Menulis Guru Dion Indonesia Lomba Blog Lomba Menulis Guru Menulislah Setiap Hari Merdeka Belajar Omjay PGRI Tim Solid Belajar Menulis PGRI WA Group Belajar menulis PGRI

Navigasi pos

Previous post
Next post

Related Posts

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 10)

Posted on Juni 19, 2022

Kiprah Om Jay di Dunia Literasi Indonesia yang Diliput Kompas.com di alamat: https://wijayalabs.com/   Pada sebuah perbincangan melalui media WhatsApp, seorang sahabat karib penulis pernah memberikan nasihat demikian, “Tekuni saja hobi menulismu. Kamu mempunyai ketekunan yang baik. Saya percaya bahwa suatu saat nanti kamu pasti akan berhasil!”   Penulis terhenyak! Apa…

Read More

Bagian 20. MENULIS BERSAMA LAGU KESAYANGAN

Posted on Maret 15, 2025Maret 9, 2025

Beberapa penulis, termasuk saya sendiri, sangat menikmati proses menulis sembari mendengarkan lagu kesayangan. Soal selera musik, setiap orang bisa berbeda-beda. Sebenarnya tidak menjadi masalah ketika beberapa penulis memilih lagu-lagu pop rock atau dangdut untuk mengiringi dirinya dalam proses berkarya. Saya pun bisa mempunyai selera musik yang “random” untuk menemani saya…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 25)

Posted on Juli 3, 2022

  Jadilah Optimis Selalu! (https://lifestyle.bisnis.com/read/20181120/219/861451/4-keuntungan-menjadi-orang-optimis) Di antara Bapak dan Ibu guru semua, adakah yang pernah bermasalah dengan angka “13”? Percaya tidak percaya, sampai saat ini sebagian orang masih meyakini bahwa angka 13 dianggap sebagai angka sial atau pembawa ketidakberuntungan. Jadi ada yang menyarankan agar kita jangan coba-coba memakai atau memilihnya….

Read More

Comments (6)

  1. Unknown berkata:
    Juni 24, 2022 pukul 9:11 pm

    Bagus bapak menginspirasi sya, sbg penulis pemula

    Balas
  2. Sudomo, S.Pt. berkata:
    Juni 24, 2022 pukul 9:58 pm

    Selalu memotivasi untuk menulis seperti biasa. Jos, Pak

    Balas
  3. Elmi Safridati berkata:
    Juni 25, 2022 pukul 12:25 am

    Mantap pak…lanjut…

    Balas
  4. RUSMANA ST berkata:
    Juni 25, 2022 pukul 12:37 am

    Mantap p aksaran sudah mantap dan lanjutkan terus berkarya

    Balas
  5. Isti Nurhayati berkata:
    Juni 25, 2022 pukul 3:27 am

    Suka sekali membaca tulisan bpk yg selalu menginspirasi

    Balas
  6. Guru Dion Indonesia berkata:
    Juni 26, 2022 pukul 12:30 am

    Terima kasih Ibu Roudhotul, Bapak Sudomo, Ibu Isti, Ibu Elmi, dan Bapak Rusmana. Tulisan-tulisan Anda semua juga sangat menginspirasi saya. Terima kasih.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Juli 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Februari 2021
  • Januari 2021

Hubungi :

Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau ingin memberikan masukan untuk membangun situs ini, silakan menghubungi email yang ada atau melalui media sosial yang tercantum pada laman ini.

Banjarmasin, South Borneo, Indonesia
gurudionindonesia@gmail.com
©2025 Guru Dion Indonesia | WordPress Theme by SuperbThemes