Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 19) Posted on Juni 27, 2022 By gurudionindonesia Skor 100 yang Diperoleh Di Sekolah (https://www.verywellfamily.com/good-grades-rewards-for-star-student-3129501) Tak terasa penulis dan Bapak Ibu guru yang mengikuti kompetisi menulis “Lomba Blog Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” sudah sampai di hari ke-19. Semoga kita semua masih tetap bersemangat, ya! Jika angka 19 tersebut diperhatikan dengan baik, maka terdapat angka 1 dan angka 9 yang menyusunnya. Bila kedua angka ini dijumlahkan, maka akan dihasilkan angka 10 yang dinilai oleh sebagian orang sebagai angka yang sempurna. Semasa penulis mulai menempuh pendidikan di sekolah dasar dahulu sekitar tahun 1987-an, angka 10 adalah skor tertinggi yang akan diperoleh siswa bila mampu menyelesaikan tugas atau PR yang diberikan oleh guru di sekolah. Lambat laun angka 10 ini digantikan fungsinya dengan angka 100 yang umumnya diberlakukan di sekolah-sekolah. Selain nilai angka, menurut pengamatan penulis selama 10 tahun terakhir, juga diberlakukan nilai huruf, mulai huruf A sampai D, dengan rentang nilai angka yang akan mengikuti perhitungan KKM di masing-masing sekolah yang relatif berbeda-beda. Dahulu penggunaan nilai huruf ini hanya diberlakukan di kampus-kampus atau universitas saja. Nilai A diberikan untuk hasil kerja atau pencapaian terbaik yang bisa diraih oleh seorang mahasiswa. Dan bila seorang mahasiswa meraih nilai D biasanya dia diharuskan menempuh ulang mata kuliah tertentu karena dinilai tidak lulus. Demikian pergeseran “makna” dari angka-angka yang dipergunakan di dunia pendidikan kita untuk memberikan skor atau penilaian kepada siswa. Sudah pasti semuanya akan berlangsung secara dinamis dan berkelanjutan. Bahkan tidak mustahil di masa mendatang, nilai atau skor tertinggi yang diberikan guru kepada siswanya berupa angka 1.000; tidak cukup hanya 100 atau 10 saja. Dewasa ini sistem penilaian yang berlaku di media sosial berbeda dengan apa yang saya paparkan di atas. Untuk menilai apakah sebuah tulisan atau artikel populer atau tidak populer diketahui dari jumlah views (tayangan halaman) atau jumlah likes (jempol) yang diperoleh. Tidak ada jaminan bahwa tulisan yang isinya bagus dan bermanfaat akan lebih populer dibandingkan tulisan yang mungkin hanya sekedar copas (copy paste/salin tempel) sana-copas sini. Faktor promosi juga sangat berpengaruh untuk mendapatkan jumlah pengunjung yang banyak. Selain itu, media yang memuat tulisan tersebut juga memberi andil yang tidak kecil. Untuk blog yang dikelola secara pribadi, faktor lain yang mempengaruhi jumlah pengunjung adalah rutinitas dan konsistensi kita untuk mengisinya secara berkelanjutan. Makin sering diperbaharui (update), maka blog kita makin punya peluang untuk terindeks (masuk dalam daftar) mesin pencari Google. Namun bila Bapak dan Ibu guru baru mulai ngeblog, tentu diperlukan proses plus waktu sampai blog Bapak dan Ibu terindeks dalam mesin pencari Google. Jika Bapak dan Ibu guru memiliki keinginan dan kerinduan agar nama Bapak dan Ibu dengan segera terindeks oleh Google, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah bergabung dalam komunitas blog yang anggotanya besar, misalnya Kompasiana.com. Mari Bapak dan Ibu guru, teruslah menulis dan menulis dan buktikan apa yang terjadi nanti! Banjarmasin, 28 Juni 2022 Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin Post Views: 65 Buktikan Apa yang Terjadi Dunia Menulis Guru Dion Indonesia Lomba Blog Lomba Menulis Guru Menulislah Setiap Hari Merdeka Belajar Omjay PGRI Tim Solid Belajar Menulis PGRI WA Group Belajar menulis PGRI
Bahasa Ibu: “Sayang Jika Tak Dikuasai, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan!” (Bagian 2) Posted on Februari 23, 2021 Bahasa Ibu, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan! (Sumber foto: https://bangkok.unesco.org ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM “Bahasa Daerah Terawat, Bahasa Indonesia bermartabat,” demikian tagline yang dikumandangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesis dalam Festival Pemertahanan Bahasa Ibu 2021 memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang… Read More
Hampir Putus Asa Diujung “Kecewa” Saat Menulis? Terapkan 5 Hal yang Bisa Menyelamatkan Anda! Posted on Februari 8, 2021 Menulis Pantang Menyerah (Sumber gambar: https://bangka.tribunnews.com ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Sebuah kalimat sederhana terpantik di memori ingatan saya pagi ini. Kalimat sederhana itu berbunyi demikian, “Menulislah dan Jangan Mudah Kecewa. Jika Kecewa, Ungkapkanlah dalam Nasihat yang Menghibur!”. Ungkapan tersebut jika direnungkan secara mendalam akan memberikan makna yang begitu… Read More
Bagian 9. SEPEDA RODA TIGA DAN TANTANGAN MENJEJAKI PROFESI SEBAGAI PENULIS Posted on Februari 15, 2025Maret 9, 2025 Seorang anak berusia setahun lebih terduduk di atas sepeda roda tiga. Berhubung kedua telapak kakinya belum terlalu kuat untuk meninjak pedal dan mengayuhnya agar sepeda mampu terdorong ke depan, maka si sekecil bersiniatif untuk berjalan dengan kedua kakinya sembari bertolak ke depan, dengan tujuan sepeda tetap dapat bergerak ke depan…. Read More
Ya ,semoga yang ikut dan yang ada di graup ini sehat serta sukses selalu ,moga 2 kita adalah peserta yang di masuk di mesin fogle bloger Balas
Terima kasih Bapak Rusmana, Ibu Mutmainah, Ibu Ovi, Ibu Sri Wulan, dan Ibu Elmi. Terima kasih atas apresiasinya. Semoga ya bisa menjadi buku solo. Balas