Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 21) Posted on Juni 29, 2022 By gurudionindonesia Mengejar Mimpi Menggapai Harapan (https://apahabar.com/2022/01/its-my-dream-berikut-ongkos-travelling-ke-cappadocia-di-turki/) Bagi penulis, perasaan dikejar deadline (batas akhir) pengiriman naskah adalah sesuatu yang begitu nikmat untuk dialami. Sah-sah saja jika misalnya di antara Bapak dan Ibu guru ada yang kurang atau bahkan tidak setuju dengan pendapat penulis di awal tulisan ini. Bukan tanpa alasan penulis berpendapat demikian. Salah satu pengalaman nyata yang pernah penulis alami adalah ketika menyelesaikan naskah esai sepanjang 1500 hingga 2000 kata. Naskah tersebut penulis selesaikan menjelang deadline pelaksanaan sebuah even bergengsi se-Provinsi Kalimantan Selatan baru-baru ini. Dengan hati mantap penulis berusaha “menjawab” tantangan tersebut dengan mengirimkan naskah esai sesuai persyaratan yang ditetapkan. Meski deadline naskah keesokan harinya “ternyata” diperpanjang, namun penulis tidak memanfaatkannya untuk melakukan revisi atau perbaikan naskah. Dalam hati penulis merasa “percaya saja” terhadap usaha dan perjuangan yang sudah penulis lakukan sebelumnya. Hingga kemudian tibalah saat pengumuman 15 karya terbaik yang boleh maju ke tahap berikutnya. Dan hal yang membanggakan adalah masuknya nama penulis di antara ke-15 nama yang diunggulkan tersebut. Ada rasa bangga, ada rasa haru, ada rasa optimis yang penulis rasakan dalam waktu bersamaan. Pertama, penulis merasa bangga karena dari hasil penelusuran yang penulis lakukan, ternyata sebagian nama-nama yang terpilih kali ini “bukan” orang sembarangan. Pengalaman dan jam terbang penulis-penulis tersebut sudah tinggi, bahkan ada yang berasal dari salah satu lembaga ilmu pengetahuan berskala nasional. Kedua, penulis merasa haru karena perjuangan yang penulis lakukan sebelumnya mendapat penghargaan yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya. Apalagi penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyelesaikan esai tersebut benar-benar “last minutes” menjelang deadline. Dan ketiga, penulis tetap merasa optimis sebab meskipun penulis kali ini belum beruntung meraih predikat “tiga besar”, akan tetapi pengalaman berharga yang penulis dapatkan “pasca” pengumuman 15 peserta terbaik di atas, tetap membawa “manfaat” bagi penulis untuk jangka panjang. Pengalaman yang penulis maksudkan di atas adalah kesempatan belajar dari para “suhu” yang sudah berkompeten di bidang penulisan esai selama bertahun-tahun lamanya. Sudah barang tentu kesempatan seperti ini akan menjadi kesempatan yang langka untuk kita alami. Dari semua pengalaman ini penulis meyakini bahwa “deadline” bukanlah alasan bagi kita untuk mundur. Jika niat kita sudah bulat, maka kita harus terus berjuang sampai menjelang detik-detik terakhir. Sebuah pertanyaan ingin penulis sampaikan sebagai penutup tulisan ke-21 ini, “Apakah tulisan ini Bapak dan Ibu baca ‘persis’ menjelang detik-detik terakhir penyelesaian naskah untuk lomba blog bersama Om Jay?” Jika jawabannya “iya”, maka ada sebuah pesan yang ingin penulis titipkan, “Teruslah menulis dan menulis hingga batas waktu itu mampu Bapak dan Ibu guru taklukan!” Semangat. Banjarmasin, 30 Juni 2022 Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin Post Views: 2 Buktikan Apa yang Terjadi Dunia Menulis Guru Dion Indonesia Lomba Blog Lomba Menulis Guru Menulislah Setiap Hari Merdeka Belajar Omjay PGRI Tim Solid Belajar Menulis PGRI WA Group Belajar menulis PGRI
Menulislah Bila Harus Menulis! Posted on Februari 26, 2021 Menulislah Bila Harus Menulis (Sumber foto: https://www.cintapekalongan.com ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Pernahkah Anda mengalami bahwa hari ini Anda diharuskan menulis? Bisa saja yang mengharuskan Anda menulis adalah panitia sebuah lomba blog atau sejenisnya. Bisa jadi guru atau dosen Anda yang memberikan tugas menulis hari ini. Mungkin juga Anda… Read More
Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 4) Posted on Juni 13, 2022 Gambar Sampul Buku βBerburu Ilmu ke Negeri Panda yang Lucu di alamat: https://wijayalabs.com/2021/01/19/sinopsis-buku-berburu-ilmu-ilmu-di-negeri-panda-yang-lucu/ Tentu kita pernah mendengar ungkapan yang berbunyi demikian, “Tuntutlah ilmu hingga ke Negeri Cina”, atau pepatah lain, “Raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit.” Kedua pepatah lama tersebut jika direnung-renungkan kembali memiliki makna tersurat dan tersirat yang menyimpan… Read More
Datang Menulis, Pantang Pergi Tanpa Hasil! Posted on Februari 2, 2021 Cover Buku Karya Arswendo Atmowiloto dan Wijaya Kusumah (Sumber foto: https://www.gramedia.com dan https://wijayalabs.com) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Pagi tadi dalam perjalanan menuju ke sekolah, saya sempat berhenti sekali dua kali di persimpangan jalan gegara berhadapan dengan lampu merah. Sebagai seorang pendidik, tertib di jalan raya sudah wajib… Read More
Kereen bapak Dion, tulisan ini saya baca setelah selesai upload puisi di hari ke 21 πππ Balas
Mengusahakan tidak di akhir deadline agar ada waktu jeda membacanya kembali. Tapi setuju meski akhir deadline, semangat kirim tulisan. Balas