Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 25) Posted on Juli 3, 2022 By gurudionindonesia Jadilah Optimis Selalu! (https://lifestyle.bisnis.com/read/20181120/219/861451/4-keuntungan-menjadi-orang-optimis) Di antara Bapak dan Ibu guru semua, adakah yang pernah bermasalah dengan angka “13”? Percaya tidak percaya, sampai saat ini sebagian orang masih meyakini bahwa angka 13 dianggap sebagai angka sial atau pembawa ketidakberuntungan. Jadi ada yang menyarankan agar kita jangan coba-coba memakai atau memilihnya. Penulis sendiri dalam banyak kesempatan pernah mendapati nomor lantai hotel yang tidak memuat lantai ke-13. Jadi setelah lantai ke-12 lalu melompat langsung ke lantai 14. Untuk nomor kamar hotel pun acapkali tidak menyertakan angka 13. Selain itu sebagian perumahan juga tidak mencantumkan angka 13 pada deretan nomor perumahan yang ada. Dan sebagian orang juga enggan memakai nomor plat kendaraan yang memuat angka 13 dan kombinasinya. Bahkan sampai-sampai nama jalan yang memuat angka pun sengaja mengeleminir angka “tiga belas” ini. Melalui tulisan kali ini penulis ingin berbagi cerita berkaitan dengan angka 13 ini. Sejak remaja dahulu entah mengapa penulis tidak terlampau percaya dengan berbagai keyakinan yang berpendapat mengenai angka 13. Penulis beranggapan kepercayaan ini hanya sebatas tahayul semata. Sehingga penulis kemudian sengaja mencantumkan angka 13 pada email, judul artikel, nomor rumah, dan lain sebagainya. Dan sejauh yang penulis rasakan, tidak ada hal aneh yang muncul kemudian. Semua terasa biasa-biasa saja, malah penulis merasa menjadi “istimewa” karena pilihan angka favorit yang berbeda ini. Sebagai contoh nyata, salah satu tulisan “Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 13) sempat menjadi artikel dengan jumlah pengunjung tertinggi selama 1 minggu lamanya. Apakah angka 13 yang penuliskan cantumkan pada judul menjadi daya tariknya? Bisa jadi jawabannya “iya” bisa juga jawabannya “tidak”. Pun tidak menutup kemungkinan pemilihan gambar atau foto ilustrasi yang mendukung artikel ini menjadi salah satu sebab mengapa artikel ini menjadi salah satu yang populer.. Barangkali juga isi artikelnya yang menarik dan bermanfaat bagi para pembacanya, sehingga kemudian mereka-mereka yang telah mengambil manfaat atau inspirasi dari tulisan tersebut lalu merekomendasikannya kepada sahabat atau kenalannya. Penulis pun berkeyakinan bahwa bisa jadi ada 1001 alasan yang menjadi penyebab mengapa sebuah artikel menjadi populer atau lebih populer dibandingkan artikel-artikel lainnya dalam “sebuah seri” dengan judul atau topik tertentu. Kegiatan menulis di blog seperti ini, atau juga melalui jejaring media sosial yang kita miliki sebetulnya bisa menjadi salah satu ajang ujicoba untuk mengetahui seberapa menariknya tulisan atau artikel yang sudah kita buat atau kita hasilkan. Jika misalnya artikel atau tulisan tersebut berupa cerpen atau cuplikan tulisan yang lebih kompleks semisal novel, maka hal tersebut bisa menjadi salah satu isyarat atau indikator, apakah karya itu akan kita terbitkan dalam bentuk buku atau e-book atau hanya sebatas tulisan versi blog atau media sosial saja. Sudah terbukti bahwa sebagian novel best seller (laris manis) yang beredar saat ini pun ada yang memulainya dari tulisan di blog atau media sosial. Karena banyak penggemar dan menuai perhatian, para penulisnya kemudian memutuskan untuk meneribitkannya dalam versi buku. Di akhir tulisan ini penulis ingin mengajar Bapak dan Ibu guru yang belum pernah menerbitkan buku solo selama ini, bisa mencobanya setelah even “Lomba Blog Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” berakhir. Siapa tahu rangkaian tulisan yang sudah Bapak dan Ibu hasilkan selama 31 hari berturut-turut kali ini bisa disusun menjadi sebuah buku yang menarik. Semoga! Banjarmasin, 4 Juli 2022 Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin Post Views: 53 Dunia Menulis Lomba Blog Merdeka Belajar Om Jay PGRI
Bahasa Ibu: “Sayang Jika Tak Dikuasai, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan!” (Bagian 2) Posted on Februari 23, 2021 Bahasa Ibu, Teramat Sayang Bila Tak Dilestarikan! (Sumber foto: https://bangkok.unesco.org ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM “Bahasa Daerah Terawat, Bahasa Indonesia bermartabat,” demikian tagline yang dikumandangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesis dalam Festival Pemertahanan Bahasa Ibu 2021 memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang… Read More
Bagian 26. JANGAN PERNAH LELAH MENULIS Posted on Maret 21, 2025Maret 9, 2025 Judul di atas tampaknya tidak mudah untuk dipraktikkan. Seorang sahabat pernah berujar demikian, “Jangankan disuruh menulis terus, kelamaan tidur saja bisa menyebabkan badan lelah. Padahal kegunaan tidur adalah untuk menghilangkan ‘lelah’ di badan ini.” Pendapat tersebut tidak salah, sebab saya sendiri mengalami bagaimana lelahnya usai menulis. Menulis di sini jangan… Read More
Kapan Saya Akan Berhenti Menulis? Posted on Januari 31, 2021 Perempuan Penulis Sebagai Ibu yang Merawat Masa Depan (Sumber ilustrasi: https://www.goodnewsfromindonesia.id) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Hidup terus berputar. Meski yang namanya waktu baru sedetik berlalu, namun sudah banyak perubahan yang barangkali terjadi di sana-sini, tanpa dapat kita amati secara rinci. Itulah hidup dan kehidupan, dan di setiap detiknya… Read More
Menarik. Angka 13 bagi saya sana dengan angka 1.2.3 dan lainya sehingga saya malah tidak pernah tahu kalo plat motor, hotel dan perumahan mengindari angka tersebut.Menurut saya tulisan ini cukup cerdas Balas
Terima kasih Bapak Rusmana, Ibu Ovi, Ibu Mutmainah, dan Ibu Elmi. Terima kasih atas tanggapannya, tulisan yang sarat pengalaman nyata akan memperkaya pengalaman para pembacanya. Balas