Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 9) Posted on Juni 18, 2022 By gurudionindonesia Om Jay yang Selalu Awet Muda dan Penuh Semangat di alamat: https://www.maxmanroe.com/ “Menulislah dengan hati, maka hati penulis dan pembaca akan bertemu,” demikian tulis Om Jay (Guru Blogger Indonesia) pada tulisan saya sebelumnya (bagian 7). Bahagia membaca komentar di atas yang disampaikan oleh Om Jay, Guru Blogger Indonesia yang kondang itu. Kalimat-kalimatnya meski sederhana namun sangat mendalam dan bermakna. Dan penulis yakin dengan pasti bahwa Om Jay telah menuliskan kalimatnya itu dengan sepenuh hati. Sebenarnya penulis sudah mengenal nama Om Jay sejak 2017 silam. Kala itu penulis secara kebetulan berkenalan dengan Om Jay melalui karya bukunya yang berjudul “Mengenal Penelitian Tindakan Kelas” (PTK) yang merupakan hasil kolaborasi dengan Om Dedi (Dedi Dwitagama). Buku ini penulis beli sebagai sebuah persiapan untuk penyusunan tesis. Penulis sendiri pada tahun tersebut baru mendaftar pada Program Pascasarjana pada STIE Pancasetia Banjarmasin. Dalam buku PTK tersebut, Om Jay menyertakan salinan hasil penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan Minat dan Kreativitas Menulis Siswa di Kelas Akselerasi SMP Labschool Jakarta Melalui Pengelolaan Blog di Internet”. Sebuah judul yang menarik perhatian penulis sehingga kemudian pada akhirnya penulis memutuskan untuk membeli buku tersebut. Hasil PTK Om Jay di tahun 2008 tersebut tersaji dengan apik dan sistematis. Data-data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan narasi yang begitu rinci dan lengkap. Meski di saat penulisan tesis penulis pada akhirnya memilih topik bahasa berbeda, akan tetapi dari buku PTK karya Om Jay dan Om Dedi tersebut penulis tetap mendapatkan manfaatnya. Dan ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, manfaat tersebut kian penulis rasakan. Apalagi ketika penulis mendapat kesempatan untuk mengikuti grup ”Sejuta Guru Ngeblog 6” yang dibuat oleh Om Jay pada 21 Oktober 2020 silam. Sebelumnya penulis juga mendapat kesempatan emas untuk bergabung dengan kelas menulis yang diasuh Om Jay melalui grup “Belajar Menulis Gelombang 8” pada 26 Maret 2020. Dan semua pengalaman ini dapat penulis rasakan sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Selain Om Jay, pada kolom komentar tulisan tersebut, juga terdapat beberapa komentar positif lainnya. Salah satunya dari Ibu Yandri Novita Sari yang menulis seperti ini, “Pembaca setia. Wah bahagianya ini, Pak. Selamat menikmati seruput kopi dengan tulisan yang hebat!” Komentar ini pun tak kalah mendalam maknanya. Komentar yang disampaikan Ibu Yandri Novita Sari yang kerap menulis cerpen di blognya. Kisah-kisah dalam cerpennya tampak begitu hidup dan sepertinya sangat terinspirasi dari pengalaman hidupnya sehari-hari sebagai seorang guru di sekolah. Sedangkan Ibu Budiyanti Anggit berkata, “Tulisan yang komplet. Menulis dengan hati menjadikan tulisan bergizi.” Melalui blognya Ibu Budiyanti banyak berbagi pengalaman perjalanannya berkunjung ke berbagai obyek wisata yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Kisah-kisah yang dibagikan Ibu Budiyanti secara tidak langsung ikut mempromosikan wisata di daerah Yogyakarta di dunia maya. Dengan begitu, Ibu Budiyanti telah ikut berkontribusi secara nyata ikut mengembangkan ekonomi kreatif di daerahnya. Dan sebuah komentar lainnya datang dari Ibu Dahlia, “Betul, menulis dengan hati membuat hati kita merasa senang, berbagi hal menginspirasi melalui tulisan dan menjadi berkat bagi sesama.” Melalui blog pribadinya, Ibu Dahlia banyak berbagi kisah dan pengalaman tentang perjuangannya sebagai guru di sekolahnya. Lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat ini dalam profilnya menulis pernah terlibat aktif sebagai relawan penanggulangan Covid-19 di DKI Jakarta. Ternyata melalui sebuah tulisan penulis bisa menjalin komunikasi dan relasi dengan para pembaca tulisan-tulisan yang penulis sajikan dan tentu hal ini menjadi salah satu tujuan keberadaan sebuah blog di dunia maya. Di sini blog tidak hanya berperan untuk berkomunikasi secara sepihak atau bersifat searah saja, namun juga bisa menjadi sarana berkomunikasi dua arah. Bahkan tidak menutup kemungkinan, sebuah blog bisa kita jadikan sebagai wadah atau sarana untuk saling berkolaborasi dalam dunia literasi. Terima kasih penulis sampaikan kepada Om Jay dan semua Ibu-Ibu yang komentarnya penulis ulas dalam tulisan singkat ini. Semoga kita selalu bersemangat untuk menulis dan berbagi. Banjarmasin, 18 Juni 2022 Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin Sumber Bacaan: Wijaya Kusumah: Guru Komputer yang Rajin dan Mahir Blogging, dialamat https://www.maxmanroe.com/wijaya-kusumah-guru-komputer-yg-rajin-dan-mahir-blogging.html diakses pada 18 Juni 2022 pkl. 21.20 Wita. Post Views: 2 Buktikan Apa yang Terjadi Dunia Menulis Guru Dion Indonesia Lomba Blog Lomba Menulis Guru Menulislah Setiap Hari Merdeka Belajar Omjay PGRI Tim Solid Belajar Menulis PGRI WA Group Belajar menulis PGRI
Jika Menulis Jadi Rutinitas Terlarang! Posted on Februari 13, 2021 Jika Menulis Jadi Aktivitas Terlarang! (Sumber gambar: https://akubangkit.com ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Barangkali saat membaca judul artikel di atas, ada sesuatu yang terasa aneh atau malahan terkesan janggal, “Jika menulis jadi rutinitas terlarang!” Apakah mungkin hal tersebut terjadi? Ataukah ada hal-hal tertentu yang menjadi penyebabnya, hingga kemudian… Read More
Sudahkah Guru Merasa Merdeka Saat “Merdeka Belajar” Diterapkan? Posted on Mei 31, 2022 Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM SMP Mitra Kasih Banjar Penulis adalah lulusan Program Magister Manajemen pada STIE Pancasetia Banjarmasin. Penulis menyukai bidang jurnalistik dan bidang literasi pada umumnya. Bagi penulis profesi mengajar adalah sesuatu yang menggembirakan karena kita bisa berbagi ilmu sekaligus pengalaman hidup kepada murid-murid yang kita didampingi…. Read More
Mau Nulis Nggak Punya Ide? Ke Laut Aja! Posted on Februari 4, 2021 Mau Nulis Nggak Punya Ide, Ke Laut Aja! (Sumber gambar: https://www.geotimes.co.id) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Sebagian orang tentu pernah mengalami, tiba-tiba nggak punya ide manakala diminta menulis. Untuk menghibur mereka-mereka ini, sebagian sahabat ada yang berujar demikian, “Nulis itu nggak perlu ide kok. Kalau mau menulis ya… Read More