Skip to content
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia
  • Home
  • Dunia Menulis
  • Komputer
  • Galeri Karya
Guru Dion Indonesia
Guru Dion Indonesia

Sudahkah Guru Merasa Merdeka Saat “Merdeka Belajar” Diterapkan?

Posted on Mei 31, 2022 By gurudionindonesia



Oleh: Dionisius
Agus Puguh Santosa, SE, MM

SMP Mitra
Kasih Banjar

Penulis adalah lulusan Program Magister Manajemen pada STIE Pancasetia Banjarmasin. Penulis menyukai bidang jurnalistik dan bidang literasi pada umumnya. Bagi penulis profesi mengajar adalah
sesuatu yang menggembirakan karena kita bisa berbagi ilmu sekaligus pengalaman
hidup kepada murid-murid yang kita didampingi. Komunikasi yang intens dengan
para siswa terjalin melalui dialog, baik di dalam kelas, hingga di dunia maya.

 

“Di
mana ada kebebasan di situ harus ada disiplin yang kuat. Sungguh disiplin itu
disiplin diri, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan
peraturan yang disetujui harus ada di dalam suasana yang merdeka.”

Ki
Hajar Dewantara

 

Dalam
peluncuran Merdeka Belajar Episode 1, Mendikbud Anwar Nadiem Makarim
menyampaikan “Empat Pokok Kebijakan Pendidikan”, yang salah satunya menyebut
tentang penyederhanaan RPP, yang semula memuat 13 komponen, disederhanakan
menjadi 3 komponen saja.

Tentu
kabar baik ini menjadi salah satu kabar yang selalu ditunggu-tunggu oleh Bapak
dan Ibu guru yang bertugas di semua sekolah pada semua jenjang, dari Sabang
sampai Merauke, dari Pulau Miangas yang terletak paling utara di wilayah
Kepulauan Indonesia hingga ke Pulau Rote yang menjadi wilayah paling selatan
dari Indonesia.

 

Sumber
foto:
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-konsep-merdeka-belajar-dan-guru-penggerak


Pertama
Digulirkan Langsung Viral

Pidato
Mas Menteri yang dirilis pada 22 November 2019 menyambut Peringatan HGN (Hari
Guru Nasional) langsung viral tatkala wacana “Merdeka Belajar” dan “Guru
Penggerak” mulai didengungkan.

Ketika
itu Mas Menteri memperkenalkan konsep “Merdeka Belajar” dan “Guru Penggerak”
dan penjelasan itu berhasil menarik perhatian banyak pihak, teristimewa
mereka-mereka yang mempunyai perhatian terhadap perkembangan dan kemajuan dunia
pendidikan di tanah air.

Dari
waktu ke waktu, konsep “Merdeka Belajar” ini ternyata terus berjalan dan
berkembang. Dan hingga hari ini, sudah 19 episode digulirkan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.


Peran
Guru dalam Merdeka Belajar

Sebagai seorang
guru yang mengajar di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Banjar, penulis
selalu berusaha mengikuti perkembangan dan segala informasi yang dikeluarkan
oleh Kemendikbudristek, termasuk yang berkaitan dengan “Merdeka Belajar”.

Saat Merdeka
Belajar episode 1 yang memuat: Asesmen Nasional, USBN, RPP dan PPDB
diberlakukan, penulis sudah mengalami apa itu Asesmen Nasional atau lebih
populer dengan istilah AN. Sebelum pelaksanaan AN 2021 lalu, penulis ikut
terlibat dalam dinamika tim persiapan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer)
bagi siswa.



Agar siswa
dapat mengikuti pelaksanaan ANBK dengan baik, maka penulis bersama tim yang
sudah ditunjuk oleh Kepala Sekolah melakukan pendampingan kepada siswa di kelas-kelas
yang sudah ditentukan. Kepada siswa diperkenalkan bentuk-bentuk soal-soal ANBK
yang berbeda dengan soal-soal UN (Ujian Nasional).

Tentu
selama beberapa tahun terakhir, siswa-siswi kita sudah terbiasa menjumpai
bentuk-bentuk soal pilihan ganda, isian, dan esai sesuai dengan model soal-soal
yang terdapat pada UN.

Sedangkan
pada pelaksanaan ANBK, siswa-siswi akan berhadapan dengan bentuk soal lainnya,
misalnya pilihan ganda kompleks, pilihan benar salah, pilihan menjodohkan, soal
uraian yang mewajibkan siswa memberikan jawaban dengan jumlah karakter
tertentu. Selain itu, soal-soal ANBK juga banyak memuat teks bacaan yang
panjang-panjang, ditambah dengan teks berbentuk grafis, grafik, tabel, dan lain
sebagainya.

Tentu
untuk mengubah paradigma pemahaman siswa-siswi yang selama ini sudah
 terbiasa mengerjakan model soal-soal berformat
UN. Perlu usaha sedikit ekstra untuk membiasakan siswa agar terarah dan
memahami model-model soal yang lebih kompleks yang akan mereja jumpai saat ANBK
dilangsungkan.

Selain
itu, penulis dan beberapa guru yang ditunjuk juga berkesempatan mengisi survei
lingkungan belajar pada hari-hari pelaksanaan ANBK di sekolah kami pada minggu
terakhir di bulan November 2021 lalu. Meskipun saat ini penulis berkedudukan
sebagai guru, namun tidak berarti untuk menyelesaikan pengisian survei ini berjalan
dengan sangat mudah.

Jumlah butir
pertanyaan yang cukup banyak, dengan teks yang lumayan panjang-panjang, terasa
melelahkan. Selama mengerjakan soal-soal dalam survei lingkungan belajar ini
pun penulis harus berkonsentrasi penuh, agar antara jawaban yang satu dengan
jawaban lainnya yang saling berkaitan dapat konsisten dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.

 

Wacana
dan Praktik RPP Satu Lembar

Saat
penulis mendengar pidato Mas Nadiem terkait dengan Merdeka Belajar episode 1
terkait RPP 1 lembar, dalam hati penulis bersorak begitu girangnya. Dan penulis
meyakini bahwa Bapak dan Ibu guru di seluruh Indonesia pun menyambut kabar baik
ini dengan penuh kegembiraan.

Awal-awal
penulis mencoba membuat RPP 1 lembar ini memang terasa tidak semudah membalikkan
telapak tangan ini. Dan langkah pertama yang penulis lakukan adalah mencari
beberapa contoh pembuatan RPP 1 lembar ini melalui berbagai situs pendidikan
yang menyajikan contoh-contoh yang memadai. Salah satunnya adalah situs Ayo
Guru Berbagi di alamat
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id
yang banyak menyediakan koleksi RPP 1 lembar.

Selain
itu penulis juga memperoleh contoh RPP 1 lembar yang bentuknya standar dari
sekolah. Semua contoh-contoh yang ada penulis pelajari dengan baik, sebelum
akhirnya penulis jadikan panduan untuk membuat RPP 1 lembar sesuai mata
pelajaran yang penulis ajarkan di kelas, yaitu Bahasa Indonesia di kelas 7 SMP,
IPS di kelas 9 SMP, dan PPKn di kelas 10 dan 11 SMA.


NGUPING SATUGURU – Filosofi Ki Hajar Dewantara VS Peradaban digital


Ikut Guru
Penggerak, Siapa Takut?

Episode
berikutnya dari program Merdeka Belajar yang penulis ikuti adalah “Program Guru
Penggerak” yang masuk dalam episode ke-5. Penulis sendiri berkesempatan mendaftar
dalam Program Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan ke-6 pada bulan Februari 2022
lalu.

Perjuangan
untuk mendaftar Guru Penggerak Angkatan ke-6 ini pun tak semudah yang penulis
pikirkan sebelumnya. Selain memerlukan rekomendasi dan surat izin dari Kepala
Sekolah, penulis juga harus mengisi sejumlah esai yang terdapat dalam LMS Program
CGP.

Meskipun
dalam kesempatan ini penulis dinyatakan belum lolos di tahap 1, namun
pengalaman yang sudah penulis dapatkan bisa menjadi bekal yang bermakna untuk
kembali mencoba mendaftar Program CGP angkatan-angkatan selanjutnya.

 

Setelah
Ini Apalagi?



Sumber ilustrasi Peta Penerapan Kurikulum Merdeka di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota: https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/

Dalam Merdeka
Belajar episode 15, Kemendikbudristek meluncurkan “Kurikulum Merdeka dan
Platform Merdeka Mengajar”. Tentu untuk memahami keduanya dengan baik penulis memerlukan
waktu yang tidak sedikit.

Secara
pribadi penulis berkeyakinan bahwa episode-episode berikutnya dari program “Merdeka
Belajar” masih akan terus berlanjut. Dan pastinya, di setiap episodenya
memerlukan peranserta dan partisipasi pihak-pihak yang dilibatkan di dalamnya;
mengingat program “Merdeka Belajar” ini menyentuh semua jenjang pendidikan yang
ada di Indonesia, mulai dari jenjang PAUD hingga jenjang Perguruan Tinggi.

“Setelah
Ini Apalagi?”, tentu pertanyaan ini akan selalu ada di hati penulis dan juga
Bapak dan Ibu guru dan dosen di seluruh penjuru Tanah Air. Dan jawaban yang
bisa kita berikan atas pertanyaan itu adalah menjalankan kewajiban kita
masing-masing dengan sebaik-baiknya sesuai porsi yang kita terima.

Pertanyaan
berikutnya yang akan muncul adalah, “Sudahkah guru merasa merdeka saat “Merdeka
Belajar” diterapkan?”

 

Bahan
Bacaan :

Mengenal
Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak
, di alamat
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-konsep-merdeka-belajar-dan-guru-penggerak, diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 12.42 Wita.

Merdeka
Belajar
, di alamat
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/merdeka-belajar, diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 10.15 Wita.

Apa Arti
Merdeka Belajar Kemdikbud untuk Siswa dan Orang Tua?
, di alamat
https://blog.kejarcita.id/apa-arti-merdeka-belajar-kemdikbud-untuk-siswa-dan-orang-tua/, diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 13.43 Wita.

Menteri
Pendidikan Nadiem Makarim Senang Rektor UGM Dijabat Kalangan Perempuan
, di
alamat
https://tekno.tempo.co/read/1593537/menteri-pendidikan-nadiem-makarim-senang-rektor-ugm-dijabat-kalangan-perempuan , diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 14.11 Wita.

Implementasi
Kurikulum Merdeka
, di alamat
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/ , diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 13.20 Wita.

Syarat-syarat
Tercapainya Indikator Keberhasilan “Merdeka Belajar”
, di alamat
https://www.gatra.com/news-514208-info-pendidikan-syarat-syarat-tercapainya-indikator-keberhasilan-merdeka-belajar.html, diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 13.58 Wita.

Merdeka Belajar dan Paradigma Kebijakan
Pendidikan
, di alamat
https://pspk.id/merdeka-belajar-pspk/, diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 14.20 Wita.

Merdeka
Belajar Episode 1
, di alamat
https://www.youtube.com/watch?v=vh-rdXvt0Dw, diakses pada 25 Mei
2022, pkl. 14.40 Wita.

Post Views: 45
Dunia Menulis Hardiknas 2022 Harkitnas 2022 Lomba Blog Satuguru Berhadiah Laptop Merdeka Belajar NGUPING satuguru satuguru.id

Navigasi pos

Previous post
Next post

Related Posts

Menulislah Karena Cinta, Yakin Bisa?

Posted on Februari 12, 2021

Menulislah Karena Cinta (Sumber gambar: https://www.lovepanky.com ) Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM Dalam dua tulisan terdahulu telah saya paparkan bahwa setiap penulis tentu pernah memiliki kerinduan untuk menjadi juara dalam sebuah kompetisi, lomba, dan beragam ajang kejuaraan menulis yang pernah diikutinya. Sebuah pernyataan dan pertanyaan sederhana pagi ini tiba-tiba muncul…

Read More

Bagian 4. MENULIS DENGAN ATAU (TANPA) REFERENSI 

Posted on Februari 10, 2025Maret 9, 2025

Ada sebagian orang yang bersikukuh dengan pandangan bahwa menulis itu harus berdasarkan referensi atau bahan bacaan yang memadai. Sebagian lainnya menganggap bahwa referensi itu tidak selalu diperlukan saat kita menulis. Dua pandangan di atas menurut saya tidak perlu diperdebatkan panjang lebar. Sebab bagi saya pribadi, dua-duanya benar, tergantung keperluan kita…

Read More

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 26)

Posted on Juli 4, 2022

Menemukan Ide Menulis di alamat https://milenialis.id/)   Apakah Bapak dan Ibu guru sudah mempunyai bayangan yang jelas tentang 6 artikel atau tulisan yang akan menjadi pamungkas dalam “Lomba Blog Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” ini? Mungkin ada di antara Bapak dan Ibu guru yang sudah menuliskan “ide…

Read More

Comments (4)

  1. SriwulanD-Aranku berkata:
    Juni 2, 2022 pukul 1:58 pm

    Mantap pak

    Balas
  2. HoPe-Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin berkata:
    Juni 2, 2022 pukul 5:19 pm

    Terima kasih Ibu Sriwulan atas kunjungannya.

    Balas
  3. Guru Blogger Indonesia berkata:
    Juni 20, 2022 pukul 4:25 am

    terima kasih sdh meramaiakan lomba blog satuguru

    Balas
  4. Guru Dion Indonesia berkata:
    Juni 23, 2022 pukul 5:57 pm

    Terima kasih Om Jay atas semangat dan motivasi kerennya.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Juli 2024
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Februari 2021
  • Januari 2021

Hubungi :

Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau ingin memberikan masukan untuk membangun situs ini, silakan menghubungi email yang ada atau melalui media sosial yang tercantum pada laman ini.

Banjarmasin, South Borneo, Indonesia
gurudionindonesia@gmail.com
©2025 Guru Dion Indonesia | WordPress Theme by SuperbThemes