Untukmu Untukku: Guru yang Pantas Digugu dan Ditiru! Posted on Oktober 23, 2023 By gurudionindonesia Foto Ki Hajar Dewantara (sumber: Buku Ki Hajar Dewantara) dan penulis (sumber: koleksi pribadi) Di zaman dahulu Guru selalu identik dengan akronim “Digugu dan ditiru” Digugu karena segala petuah guru, patut diyakini sepenuh hati oleh murid-muridnya Ditiru karena segala sepak terjang guru, adalah model apik yang pantas dicontoh murid-muridnya Figur guru terus berjalan di antara zaman Ketika perubahan terjadi, ketika kemajuan berlangsung di sana-sini sebagai hasil “riset dan teknologi” Ketika tuntutan diberikan, Apakah seorang guru tetap mampu: “Menjadi diri sendiri untuk dirinya dan murid-muridnya?” Seorang murid mungkin ada yang berkata: “Guruku galak!” Seorang murid lainnya berpendapat: “Tugas-tugas dari guruku selalu menumpuk!” Dan murid yang lain pun bergumam dan target-target ditetapkan dalam kedongkolan hatinya: “Guruku tak pernah mau tahu, ini zaman pandemi, tapi konsep sekolah tatap muka yang kami jalani!” Sebuah refleksi bagi setiap guru, manakala Hari Pendidikan Nasional kembali diperingati Sebab di hari ini, Bapak Pendidikan Nasional lahir Dialah Ki Hajar Dewantara: yang begitu terkenal dengan “Taman Siswa-nya” yang terkenal dengan 3 semboyan digdaya-nya “Ing ngarsa sung tuladha Ing madya mangun karsa Tutwuri handayani” Di tahun kedua pandemi ini, sebuah pertanyaan kecil boleh kita suarakan di hati Bagi kita yang memilih profesi mulia menjadi guru pendidikan anak bangsa: “Apakah filosofi sederhana yang selalu identik dengan ungkapan guru adalah pribadi yang pantas digugu dan ditiru sudah ada dalam diri kita masing-masing?” Jika sampai detik ini kita masih suka marah-marah di kelas, apa yang hendak ditiru oleh murid-murid kita? Jika sampai detik ini kita kadang kala tak sengaja masih melakukan perundungan terhadap murid kita, bukanlah justru kita memberikan contoh yang tercela? Menjadi guru memang seharusnya menjadikan kita sebagai guru menjadi pribadi yang layak digugu dan ditiru! Tapi apakah semua itu sudah terwujud pada diri kita masing-masing? Hanya kita yang mampu menjawabnya Hanya kita yang mampu mempertahankan idealisme guru sebagai pribadi yang patut digugu dan ditiru hingga akhir masa! Salam takzim dari kota seribu sungai. Banjarmasin, 2 Mei 2021 Pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021: “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” Sudah pernah tayang di Kompasiana di alamat: https://www.kompasiana.com/agus-puguh-santosa/608e3c9d8ede4879b6575462/untukmu-untukku-guru-yang-pantas-digugu-dan-ditiru Post Views: 3 Galeri Karya puisi
New Normal #1 Posted on Oktober 23, 2023 Sumber foto : New normal, kebiasaan-kebiasaan baru saat pandemi virus corona.(Shutterstock) via Kompas.com New normal, atau kenormalan baru Kini menjadi wacana, menjadi berita akan “segera” diberlakukan dan bukan hanya sebatas cerita. New normal, adalah “cara” hidup berdamai dengan Covid-19 yang belum usai Sementara hidup harus berlanjut walau langkah… Read More
Masa Depan Teknologi: Berkah atau Musibah?! Posted on Oktober 23, 2023 Sumber gambar: https://viralfeedbee.com/future-technology-predictions/ Di awal tahun 2021, kupersembahkan sebuah puisi teknologi Sebuah puisi yang terikat sajak dan lagu tentang teknologi masa depan dan juga masa lalu Teknologi, sebuah kata ilmiah bermakna sarana bagi kelangsungan hidup dan kenyamanan manusia Teknologi, semula hanya angan dan cita-cita namun kemudian menjadi… Read More
On Eternal Patrol KRI Nanggala 402: Doa Terbaik Untukmu… Posted on Oktober 23, 2023 Sumber gambar: Tangkapan Layar Instagram.com/@adji_copoo On eternal patrol KRI Nanggala 402, demikian ungkapan kalimat untuk menjelaskan keberadaanmu saat ini Tercatat 21 KRI berpacu dengan waktu, Sembilan negara tawarkan bantuan demi menemukanmu kembali KRI Nanggala 402, “Si Monster Bawah Laut” adalah julukan untukmu Dirimu adalah kapal selam digdaya milik… Read More